PENA24.COM, JAKARTA – Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur hingga akhirnya dapat lancar digunakan untuk upacara perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 tidak dapat dilepaskan dari dukungan berbagai pihak, antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui sejumlah agenda programnya.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Septriana Tangkary menyebut, serangkaian kegiatan yang diselenggarakan guna menyampaikan pemahaman ke publik sejauh mana kemajuan pembangunan IKN dengan berbasis data.
Septriana membeberkan, ada empat wujud program yang telah dilakukan Kemenkominfo sebagai diseminasi informasi perkembangan IKN. Agenda pertama adalah Temu Influencer bertajuk Sudah Sejauh Mana Pembangunan IKN.
Dalam agenda tersebut Kemenkominfo menggandeng para pemengaruh di media sosial untuk mendiskusikan tentang pembangunan IKN. Kegiatan ini terlaksana di beberapa kota di Indonesia, antara lain Makassar, Sulawesi Selatan, serta Manado, Sulawesi Utara.
Agenda program selanjutnya guna memberikan pengetahuan mengenai IKN dengan menyelenggarakan konser musik Voice of Nusantara pada 31 Juli lalu di Anjungan Sarinah Jakarta.
Dalam pertunjukan tersebut turut hadir pembicara kompeten tentang IKN serta kalangan generasi muda, yakni Tenaga Ahli Pimpinan Bidang Kolaborasi dan Industri Kreatif Otorita IKN Panji Himawan, Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Rima Agristina, anggota Paskibraka 2024 Naila Aulita Alqubra Sinapoy, dan Purna-Paskibraka 2023 Lilly Indriani Supratman.
Lainnya, Kemenkominfo juga melaksanakan perhelatan Bincang Nusantara di Makassar, lalu agenda Temu Pemimpin Redaksi yang berjumlah 43 orang dari media nasional dan enam media lokal di lokasi IKN, maupun konferensi pers Menkominfo bersama pimpinan lembaga pemerintahan lain.
Terkait IKN, Septriana mengemukakan, adalah sebuah upaya proses percepatan pembangunan, pemerataan, dan pemberdayaan kawasan di Indonesia lainnya. Menurut Septriana, dengan penetapan IKN maka I dapat menjadi katalis menumbuhkan pusat ekonomi baru di Pulau Kalimantan dan wilayah Indonesia Timur secara umum.
“Pemindahan ibu kota ke Nusantara merupakan upaya membangun daerah baru yang smart, kompetitif di tingkat global, serta menciptakan lokomotif baru untuk transformasi Indonesia yang berbasis inovasi dan teknologi juga green economy,” ujar Septriana, Rabu (21/8).
Septriana menjelaskan, ditetapkannya IKN sebab ingin menjadi kota yang mengedepankan inklusi sosial dan modern dengan memprioritaskan kelestarian dan keberlanjutan alam serta lingkungan hidup.
“Implementasi konsep sustainability di IKN membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mencapai visi bersama dalam membangun kota yang mengedepankan linkungkan sekaligus inovatif,” ucap Septriana.
Data yang dihimpun dari Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara, hingga Juli 2024 perkembangan pembangunan konstruksi infrastruktur batch I IKN telah menyentuh angka 86 persen.
Sedangkan per Juli 2024, pembangunan Istana Negara dan lapangan upacara IKN tercatat mencapai 82,73 persen. Sementara itu untuk tahapan pembangunan kantor Presiden telah mencapai 88,54 persen. (Wan/Jurnalis)